Saya memiliki penyesalan yang bisa dibilang sedikit mempengaruhi saya dalam hal blogging. Yakni kenapa saya dulu tidak gemar membaca. Membaca dan blogging memiliki hubungan, karena membaca seseorang dapat menuliskan kembali apa yang dia baca dan membuat orang lancar merangkaikan beberapa kalimat menjadi sebuah cerita yang enak untuk dibaca karena telah terlatih dengan kalimat-kalimat yang sering ditulis dalam buku yang ia baca. Dan blogging adalah kegiatan untuk menuliskan cerita-cerita yang ia miliki untuk di-posting di blog.
Sejak kecil jarang sekali saya menyentuh buku. Saya lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan mobil-mobilan, robot-robotan, dan mainan lainnya yang lebih mengasyikkan. Membuka buku halaman pertama saya langsung diserang bosan dan malas melanjutkan ke halaman berikutnya. Saya teringat, dulu pernah dipinjamkan buku komik Doraemon dan saya hanya kuat membaca dua sub judulnya saja. Padahal komik penuh dengan gambar, mungkin seru bagi anak lainnya membaca komik, tapi bagi saya sangatlah membosankan. Entah karena imajinasi saya menggambarkan cerita dalam komik tidak begitu kuat sehingga saya mudah jenuh. Atau memang sudah dari 'sononya' saya tidak suka membaca. Dibanding dengan membaca komiknya saya lebih senang menunggu seminggu sekali anime Doraemon tayang di tv dan tinggal menontonnya saja tanpa perlu repot membaca.
Lihat juga resep yang mungkin anda suka :
Nah, saat saya duduk di kelas 7 madrasah guru bahasa Indonesia saya pernah memberikan tugas menulis buku harian dan yang ditulis adalah kejadian atau kegiatan yang dilakukan selama lima hari sebelumnya. Hidup yang saya jalani begitu flat-flat saja dan tidak ada yang istimewa. Sekolah, pulang, tidur siang, bermain, belajar, dan tidur lagi. Terus seperti itu dan berulang. Lalu saya harus menulis apa? Pikiran saya begitu cetek dan akhirnya dengan polos saya menulis,
"Kamis, 20 Agustus 2009. Dear diary, hari ini biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Semua berjalan normal (titik)."
Sudah begitu saja yang saya tulis. Dan yang empat hari berikutnya saya mengarang cerita. Entah apa yang saya tulis, tapi yang paling saya ingat adalah tulisan tersebut. Sontak saja saya hanya mendapat nilai B- (B minus). Sepertinya cerita yang empat hari berikutnya berkesan bagi guru saya atau mungkin karena guru saya iba melihat cerita hidup saya yang standar-standar saja.
Akan beda cerita mungkin jika saya sering membaca. Karena terbiasa dengan kalimat-kalimat di buku mungkin sedikit membantu saya dalam mengarang cerita yang lebih bagus. Seperti,
"Dear diary, pagi ini ku awali dengan sarapan. Aku lanjut bergegas menggowes sepeda menuju sekolah. Seperti biasa, aku melewati pinggir sungai. Udara pagi yang sejuk dan pemandangan sungai yang bersih membuat pagiku begitu menyenangkan untuk dijalani. .... (dan seterusnya)."
Kurang-lebih akan seperti itu, sebenarnya kegiatan biasa bisa menjadi bahan tulisan dan mungkin setidaknya saya mendapat nilai B+ atau syukur-syukur A. Ah tapi yang lalu biarlah berlalu, dan menjadi pelajaran dikemudian hari. Nah karena saya sekarang seorang blogger, ya mau tidak mau harus menulis tulisan yang berkualitas. Nah cara untuk menuliskan tulisan yang berkualitas adalah salah satunya dengan sering-sering membaca berbagai artikel sehingga memperkaya kalimat-kalimat dalam otak dan mudah untuk dituang kembali dalam tulisan di blog. Dan kini karena awalnya terpaksa saya jadi sering membaca dibandingkan dulu saat masih kecil. Ya meskipun bisa dibilang hanya sedikit peningkatannya tetap harus disyukuri. Karena perubahan itu dimulai dari yang sedikit dan nantinya akan besar, hehe.
Oke, saya akhiri keluh kesah saya dan sekarang kita menuju ke resep. Mie yamin biasanya hadir dengan tumisan ayam yang berwarna kecoklatan, nah agar beda tumisan ayamnya saya buat dengan bumbu rica yang pedas dan berwarna merah.
Bumbu ricanya sama seperti pada resep ayam goreng tepung rica pedas yang dulu saya posting. Klik disini untuk melihat resepnya. Bumbu seperti jahe, kemiri, cabai merah, dan cabai rawit di haluskan kemudian ditumis bersama irisan bawang merah. Karena saya menumisnya menggunakan baceman bawang putih jadi saya tidak menambahkan lagi bawang putih di bumbu halus. Tumisan bumbu ini kemudian diberi sedikit air agar bumbu matang dan tidak membuatnya gosong atau kata lainnya ditanakkan.
Ayam cincang kemudian dimasukkan ke tumisan bumbu dan diaduk-aduk sambil ditekan dengan ujung spatula untuk membuatnya menjadi grindilan-grindilan kecil. Masak terus ayam hingga mengeluarkan air dan air tersebut mengering. Sehingga ayam nantinya akan menjadi grindilan kering dan ayam matang yang tandanya berubah warna tidak putih mentah lagi. Ayam kemudian ditambah bumbu-bumbu lainnya dan dimasak hingga matang.
Untuk mienya disini saya menggunakan mie kriting biasa yang mirip dengan mie instan. Akan lebih sip lagi jika menggunakan mie lurus dan agak sedikit tebal yang mirip dengan mie ayam. Jika anda dapat menemukan mie seperti itu maka jangan ragu untuk menggunakannya karena akan menghasilkan mie yamin yang mirip dengan yang dijual diluar sana.
Bumbu untuk diaduk bersama mie alias untuk membumbui mie adalah campuran dari baceman bawang putih, minyak ayam, saus sambal, kecap manis, kecap asin, minyak wijen, garam, dan gula pasir. Baceman bawang putih dan minyak ayam berperan penting, karena kedua bumbu inilah yang akan membuat mie terasa beda. Klik disini untuk melihat kedua resep tersebut. Baceman bawang putih disini dipanaskan hingga kuning kecoklatan terlebih dahulu, jadi tidak dicampur begitu saja saat masih mentah. Untuk saus sambal bisa diganti dengan saus tomat jika anda tidak suka pedas. Nah sedangkan minyak wijen sebaiknya tetap digunakan karena akan memberi aroma yang khas. Tapi jika anda tidak menyukai aroma khas si minyak wijen maka skip saja dari resep. Karena sebagian orang memang ada yang tidak suka dengan bau si minyak wijen.
Semua bumbu tadi diaduk rata dalam mangkuk hingga gula dan garam larut bersama bumbu lainnya. Lantas mie yang telah direbus dimasukkan dan diaduk rata hingga bumbu tercampur dan meresap ke mie. Mie kemudian siap disajikan bersama pelengkap seperti sawi hijau, irisan mentimun, daun bawang, dan diberi tumisan ayam rica yang tadi telah dibuat. Lebih lengkap lagi diberi taburan bawang merah goreng, tapi disini saya tidak menaburinya.
Sebenarnya anda bisa langsung mengaduk bumbu dan mie dipiring saji agar lebih sedikit cucian tentunya. Tapi karena saya menyajikannya dipanci agar lebih kekinian dan unik saat di foto jadi saya mengaduknya di mangkuk tersendiri. Mie yamin biasanya dilengkapi dengan kuah berisi bakso, tapi disini saya tidak membuatnya. Anda bisa membuatnya sendiri dengan merebus kaldu ayam bersama bumbu seperti bawang putih dan merica lalu beri garam dan gula pasir secukupnya. Masukkan bakso dan daun bawang yang telah dipotong-potong dan taburi dengan bawang merah goreng. Kuah pun siap disajikan.
Oke, selebihnya membuat mie yamin ini mudah. Berikut step by step mie yamin ayam rica dilengkapi foto!
Mie Yamin Ayam Rica
Untuk 1 porsi mie yamin ayam rica dan 8 - 10 porsi ayam rica
Bahan dan bumbu ayam rica (untuk 8 - 10 porsi) :
- 500 gram daging ayam cincang
- 5 siung bawang merah, iris tipis
- 1 ruas jari jahe
- 2 butir kemiri
- 11 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit merah
- 1 batang serai, memarkan
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 2 buah tomat merah, cincang halus
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 1/2 sendok makan gula jawa sisir
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 1/2 sendok teh garam
- 150 ml air
- 150 ml air
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Bahan mie yamin (untuk 1 porsi) :
- 1 keping mie kriting kering
- 2 - 4 sendok makan ayam rica
- 8 batang sawi hijau, potong
- 1 - 2 sendok makan mentimun yang sudah dipotong
- 2 sendok makan daun bawang cincang
- bawang merah goreng
Bumbu mie yamin (untuk 1 porsi) :
- 1 sendok teh baceman bawang putih, klik disini untuk melihat resepnya
- 1 sendok teh minyak ayam, klik disini untuk melihat resepnya
- 2 sendok teh saus sambal atau saus tomat
- 1 sendok teh kecap manis
- 1/2 sendok teh kecap asin
- 1/2 sendok teh minyak wijen, skip jika tidak suka aromanya
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh gula pasir
Cara membuat :
Membuat ayam rica
Siapkan ulekan, haluskan jahe, kemiri, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah.
Siapkan wajan atau pan anti lengket. Masukkan minyak dan baceman bawang putih, panaskan sambil diaduk-aduk hingga baceman bawang menguning. Masukkan bawang merah tumis hingga harum dan layu.
Masukkan bumbu yang tadi telah dihaluskan. Tumis hingga harum dan layu. Masukkan 150 ml air, aduk-aduk dan masak hingga air berkurang setengah.
Masukkan serai, daun salam, dan daun jeruk. Aduk dan tumis hingga daun-daun layu dan air yang dimasukkan tadi mengering dan hanya menyisakan bumbu saja.
Masukkan ayam aduk-aduk hingga tercampur rata dengan bumbu. Aduk sambil ditekan menggunakan ujung spatula agar daging ayam bergerindil.
Masak ayam hingga mengeluarkan air dan air tersebut mengering. Terus masak hingga ayam menjadi bergerindil dan warnanya tidak putih mentah lagi. Masukkan tomat, aduk dan masak tomat hingga hancur.
Masukkan 150 ml air, kecap manis, gula jawa, gula pasir, dan garam. Aduk rata dan masak hinnga air mendidih dan air menjadi setengah dan semua bumbu meresap. Cicipi rasanya, tambahkan garam dan gula bila kurang pas. Angkat dan sisihkan.
Membuat mie yamin ayam rica
Masak air hingga mendidih. Rebus sawi hijau dan mie bergantian hingga matang. Rebus sawi sebentar saja hanya sampai sedikit layu. Angkat dan tiriskan sawi hijau dan mie.
Siapkan wajan atau pan anti lengket. Masukkan baceman bawang putih, masak dengan api kecil hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan baceman bawang ptuih yang telah dimasak tadi. Tambahkan minyak ayam, saus sambal atau saus tomat, kecap manis, kecap asin, minyak wijen, garam, dan gula pasir. Aduk rata dengan cepat sambil ditekan-tekan hingga garam dan gula pasir larut dan semua bumbu tercampur rata.
Masukkan mie, aduk rata sampai bumbu tercampur rata dan meresap. Letakkan dalam mangkuk, tambahkan ayam rica, sawi hijau, mentimun, daun bawang, dan bawang merah goreng agar lebih lengkap. Sajikan bersama kuah bakso jika anda membuatnya.
Saat akan disantap, aduk rata mie bersama ayam rica dan pelengkap lainnya. Santap selagi hangat. Yummmi!